Munculnya media-media baru untuk menayangkan serial pendek rupanya memantik semangat para pegiat dalam industri hiburan. Termasuk Monty Tiwa yang merasa tertantang buat memproduksi serial drama berjudul The Publicist persembahan Viu Original yang tayang secara eksklusif di streaming platform VIU. Sinetron ini hadir sepanjang 13 episode dengan cerita yang menarik dan bikin penasaran.

Sinopsis

Serial yang tersedia di VIU ini bercerita tentang aktor bernama Reynaldi yang sedang tersandung skandal obat terlarang di puncak karirnya. Kasus ini jelas membuat imejnya rusak. Seorang image consultant bernama Julia Tanjung lantas diterjunkan untuk memperbaiki nama baik Reynaldi.

 

Namun, ternyata memperbaiki imej aktor tersebut tidaklah mudah. Sebab Reynaldi tergolong aktor penuh skandal dan masalah obat terlarang tersebut bukanlah satu-satunya skandal yang menimpanya. Tidak hanya menceritakan perjuangan Julia Tanjung menghadapi berbagai skandal yang menimpa Reynaldi, kisah dalam serial drama  ini juga semakin rumit ketika terdapat konflik percintaan.

 

Fakta Menarik

 

Selain premisnya yang menarik. The Publicist juga punya fakta-fakta menarik yang patut kalian simak!

  • Diisi aktor dan aktris berpengalaman

Dengan Monty Tiwa di bangku sutradara, ekspektasi masyarakat terhadap The Publicist jelas sangat tinggi. Tenang, kalian tak akan dibuat kecewa, sebab Monty menggandeng aktor dan aktris yang sudah berpengalaman di bidangnya. Sebut saja Adipati Dolken dan Prisia Nasution yang memerankan Reynaldi dan Julia, hingga Baim Wong, Poppy Sovia, dan Reza Nangin.

 

Sebagai sutradara sendiri, Monty Tiwa sudah menelurkan sejumlah film yang booming dan datang dari macam-macam genre. Dari yang horor seperti Pocong dan Keramat, romantis seperti Critical Eleven, hingga bikin tertawa seperti Get Married 3.

  • ‘Berburu’ lokasi sampai Negeri Sakura

Produksi The Publicist pun rupanya tak setengah-setengah, lho! Sebagian besar adegan pada serial drama ini memang dilakukan di Indonesia, tetapi ada beberapa adegan yang mengharuskan mereka hunting lokasi sampai Jepang. Hal ini pun disesuaikan dengan kebutuhan pengambilan gambar hingga mood syuting untuk memberikan hasil maksimal.

 

Tim produksi The Publicist sendiri memerlukan waktu sampai dua bulan sampai menemukan lokasi syuting yang cocok di Negara Sakura. Mereka lantas membagi tim menjadi dua bulan supaya proses produksi ini selesai tepat waktu.

  • Serial drama rasa film dengan soundtrack yang niat

Salah satu pemeran utama The Publicist, Prisia Nasution, mengungkapkan bahwa tahap produksi tayangan ini terasa bak seperti pembuatan film layar lebar. Menurutnya, hal ini disebabkan persiapan kru hingga proses pengambilan filmnya yang sangat profesional. Selain itu, sistem syutingnya sangat terencana, bukan kejar tayang yang melelahkan.

 

Tak sampai di situ, soundtrack buat The Publicist juga digarap secara serius. Marcel Siahaan didapuk buat membawakan opening theme berjudul Changing Lane, sedangkan Andi Riyanto ditunjuk sebagai komposer buat mengolah scoring-nya.

  • Pendalaman karakter tanpa proses reading

Berbeda dari serial kebanyakan yang membutuhkan proses reading sebelum produksi, The Publicist justru menuntut para aktor dan aktrisnya untuk menggali karakter sambil bermain di lokasi syuting. Hal tersebut jelas menjadi tantangan sendiri sekaligus mengasah kemampuan akting mereka. Adipati Dolken pun mengaku sempat ada konflik-konflik kecil gara-gara proses ini, tetapi bisa diatasi.

Prisia lantas menambahkan, walau tanpa tahap reading mendalam, para pemain tetap bisa membangun chemistry setelah melewati beberapa pengambilan gambar.

Wah setelah mengetahui berbagai fakta tersebut, pastinya semakin penasaran untuk menyaksikan keseluruhan episodenya, bukan?

Dengan jumlah episode cukup singkat, yaitu hanya 13, The Publicist bisa menjadi tontonan yang pas untuk menghabiskan waktu luang. Jadi segera download aplikasi Viu pada ponsel Anda dan langsung menyaksikannya secara maraton. Selamat menonton sampai akhir!