Bulan Ramadhan 2020 mempunyai banyak perbedaan dibandingkan dengan bulan Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Kenapa? Pandemi Covid 19 adalah penyebabnya. Pandemi Covid 19 memberikan dampak yang sangat signifikan pada segala aspek kehidupan masyarakat. Tak terkecuali Ramadhan yang jatuh pada bulan ini.

Namun hal tersebut tidak mengurangi keistimewaan bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan tetap menjadi bulan yang datangnya ditunggu-tunggu umat muslim di seluruh dunia dan bulan dimana amalan kita akan dilipat gandakan pahalanya. Nah dengan adanya tantangan Covid 19 kita harus mem-booster iman agar hasilnya tidak setengah-setengah dan agar kita tidak cuma mendapatkan rasa lapar dan dahaga yang sia-sia. Bagaimana caranya? Berikut ini adalah kisah yang patut kita teladani

#dirumahaja harusnya tidak menghalagi antusiasme kita menjalani hari-hari di bulan Ramadhan. Banyak hal yang patut kita syukuri. Kita harus bersyukur Allah memberikan kita paru-paru yang masih bisa mengembang, jantung yang berdetak, darah yang masih mengalir dalam tubuh dan kesemua itu tidak perlu kita setting secara manual karena hal vital tersebut sudah bekerja atas perintah Allah Yang Maha Sempurna. Maka dari itu kita harus menjaga dan merawat tubuh kita dengan cara yang diridhoi Allah SWT.

Dulu di kota kecil Madinah dikisahkan pada masa kepemerintahan Rasulullah SAW para sahabat diajarkan atau ditarbiyah dengan Al-Quran, hasil pengajaran tersebut menghasilkan generasi terbaik, militer terbaik, pasukan yang tangguh dengan akhlak terbaik. Salah satu hal yang diajarkan dalam Al-Quran adalah bidang kesehatan dan pengobatan, sehingga kesehatan atau pengobatan tidak bisa dipisahkan dengan agama ini.

Bisa dikatakan masalah kesehatan yang marak dialami kebanyakan kita saat ini adalah akibat kita jauh dari sunnah-sunnah Rasulullah SAW seperti cara tidur yang masih jauh dari benar, puasa yang tidak benar, cara makan dan minum yang tidak sesuai dengan Rasulullah SAW dan lain-lain. Padahal kita perlu tahu jika satu sunnah dilanggar maka akan muncul masalah. Contoh apabila kita melanggar dengan makan menggunakan tangan kiri, maka behaviour kita akan berubah karena kita mengikuti kebiasaan setan yang makan dengan tangan kiri.

Nah pada bulan Ramadhan ini adalah bulan yang dikenal dengan bulan detoks. Apa itu detoks? Detoks adalah proses mengeluarkan sampah dari tubuh. Dimana sampah yang kita kumpulkan selama berbulan-bulan menunggu untuk dibersihkan dari tubuh. Kita sadari atau tidak #dirumahaja membuat kita lebih peduli terhadap kebutuhan tubuh. Kenapa? Karena banyak dari kita yang #dirumahaja akan mengkonsumsi makanan dan minuman yang lebih sehat dengan cara masak sendiri sehingga tidak menambah sampah yang sudah mengumpul ditubuh.

Generasi yang tangguh, kalifah yang gagah pada masa Rasulullah SAW tidak lepas dari makanan yang sehat seperti sayur, kurma, dan buah-buahan. Allah SWT telah membekali tubuh kita dengan tools yang luar biasa, yang mana tubuh kita bisa menyembuhkan diri sendiri asalkan kebutuhan tubuh terpenuhi. Menyembuhkan ciptaan Allah SWT dengan ciptaan manusia yaitu obat bukanlah langkah solutif untuk menyelesaikan masalah. Karena obat adalah racun terukur yang artinya ketika kita mengkonsumsinya maka akan timbul efek samping. Padahal seharusnya kita tahu, Allah tidak membiarkan kita hidup di bumi tanpa perlengkapan, Allah telah membekali kita dengan produk Allah SWT sebagai spare part untuk memenuhi kebutuhan tubuh dalam proses penyembuhkan diri sendiri.

Ummat Islam sebenarnya gampang jika ingin menjaga kesehatan, asal kita mau mengikuti kebiasaan Rasulullulah SAW seperti cara makan Rasulullah SAW, cara tidur Rasulullah SAW, cara duduk Rasulullah SAW, cara buang hajat Rasulullah SAW. Dimana hal-hal tersebut tidak kita pahami dengan benar. Padahal kebiasaan Rasulullah membuat Beliau sangat sehat dan semasa hidupnya hanya ditemukan sedikit saja tanda penuaan Beliau. Sangat jauh kan dengan kondisi sekarang, dimana usia 30 tahun sekarang ini sudah banyak ubannya dan semakin banyak pula perempuan yang menstruasi diawal usia. Kenapa? Karena bahan bakar yang dimasukkan dalam tubuh berupa sampah semua. Apa yang sebenarnya terjadi? Semua yang tidak alami apabila masuk ke tubuh kita dapat menyebabkan penuaan atau dikenal dengan missing electron sedangkan produk Allah SWT adalah supplier electron. Contoh duren mengandung kolagen yang dapat berperan sebagai supplier electron. Produk Allah misal mengkudu sangatlah mudah ditemukan, apalagi di tanah Indonesia yang subur ini produk Allah mudah untuk dikembang biakkan. Sayangnya sekarang kita lebih percaya terhadap produk ciptaan manusia atau pabrik, padahal produk tersebut tidak sikron dengan tubuh kita sehingga tidak menyelesaikan masalah kita.

Masalah terbesar kita sebagai manusia adalah terlalu banyak makan dan tidak mengerti apa yang kita makan. Bahkan salah satu penyebab turunnya iman seseorang juga karena terlalu banyak makan. Rasulullah SAW semasa hidupnya tidak pernah kenyang. Kita sekarang terlalu banyak makanan yang bukan lagi makanan tetapi substansi yang dikatakan makanan. Contoh jika kita ingin memakan protein atau karbohidrat maka memakan keripik dalam kemasan bukanlah solusinya makanlah buah dan sayur adalah cara yang smart. Banyak orang memuaskan rasa ketimbang memenuhi kebutuhan gizi.

Untuk memaksimalkan bulan detoks ini, ada hal-hal yang perlu dihindari pada saat puasa :

  1. Mengkonsumsi produk berbasis susu sapi.
  2. Mengkonsumsi tepung dapat menyebabkan mengantuk pada saat tarawih karena tubuh kita hanya terisi karbohidrat.
  3. Mengkonsumsi gula pasir dapat merusak sistem kerja pencernaan yang ada di usus. Sehingga konsumsi gula pasir harus sebisa mungkin dibatasi.
  4. Membatasi konsumsi nasi putih dan menggantinya dengan nasi merah dan nasi coklat. Nasi putih yang kita konsumsi saat ini adalah beras putih yang kekurangan enzim dan mengandung full gula sehingga tidak baik bagi tubuh. Tubuh yang kekurangan enzim dan hormon akan menyebabkan tubuh shutdown dan perlu direset.
  5. Mengkonsumsi makanan berbasis minyak.

Science mengatakan bahwa saat kita menahan lapar selama 20 jam layaknya puasa, secara otomatis tubuh akan berubah menjadi mesin pembakar lemak yang sangat sempurna. sehingga penyakit degeneratif seperti jantung dapat diatasi dengan melakukan puasa. Selama puasa hindari hal-hal yang disebutkan diatas dan perbanyaklah konsumsi produk yang Allah SWT ciptakan seperti kunyit, bawang, dan rempah lainnya.

Jadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang tidak banyak makan. Dan beralihlah dari konsumsi gorengan menjadi makanan yang berkualitas. Hal-hal yang dianjurkan untuk dikonsumsi pada bulan Ramadhan agar proses detoksifikasi berjalan sempurna adalah sebagai berikut :

  1. Mengkonsumsi protein nabati seperti kacang-kacangan.
  2. Berbuka puasa dengan menu yang diajarkan oleh Rasulullah. Menu tersebut adalah kurma, buah-buahan, kacang almond 7 butir, air putih, dan minum air nabeez atau infused water. Selain menu tersebut bisa juga mencoba kurma dengan semangka dicampur makanan dengan madu dan minum air jeruk nipis dan madu.
  3. Memakan berat setelah tarawih lebih dianjurkan dan konsumsilah lebih banyak sayur daripada karbohidrat.
  4. Sahur dengan infused water, kurma, zaitun, doa dan mengaji. Karena sejatinya bulan Ramadhan jangan menyibukkan diri dengan makanan tapi perbanyak amalan dengan membaca Al-Quran, sholat, dzikir, sedekah dan tadabbur Al-Quran.

Mengerjakan sholat fardhu tepat waktu dan melengkapinya dengan sholat sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Karena sejatinya gerakan sholat adalah gerakan merilekskan dan stretching yang sangat menyehatkan, tapi ingatlah kita sholat bukan untuk sehat tapi untuk melaksanakan perintah Allah SWT begitupun puasa di bulan istimewa ini.